Sabtu, 27 Mei 2017

Soal Lifter Kumpulkan Receh, Kemenpora: Karena Kurang Komunikasi dan Koordinasi

Soal Lifter Kumpulkan Receh, Kemenpora: Karena Kurang Komunikasi dan Koordinasi






Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melakukan koordinasi dengan PB PABBSI tentang permasalahan yang dialami lifter Angkat Berat putri Sumbar, Sandra Diana Sari. Apa hasilnya?

“Menpora Imam Nahrawi sangat menaruh perhatian dengan atlit berprestasi. Makanya, Kemenpora langsung melakukan koordinasi dengan PB PABBSI apalagi Sandra merupakan atlit potensial. Dari hasil koordinasi itu, ternyata masalah koordinasi dan komunikasi yang menjadi penghambat sehingga Sandra tidak mendapatkan biaya dari KONI Provinsi Sumbar dalam menjalani persiapan menuju Kejurnas Angkat Berat di Medan, Oktober mendatang,” kata Plt Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Washinton Galingging di Jakarta.

Diberitakan sebelumnya, lifter asal Sumatera Barat, Sandra Diana Sari, melakukan aksi pengumpulan koin di jalanan. Dia melakukan itu demi mengetuk dan membuka pintu hati KONI dan Pemprov Sumbar lantaran tidak mendapat bantuan yang dibutuhkan.

Menurut Washinton, pemilik klub, pengprov PABBSI Sumbar dan KONI Provinsi Sumbar perlu bertemu untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi Sandra.

“Semuanya kan sudah ada aturan di mana atlit mendapatkan fasilitas harus diusulkan melalui Pengprov PABBSI kepada KONI Provinsi. Jika tidak ada koordinasi dan komunikasi yang baik antar stakeholder, maka kesan positif olahraga prestasi sulit ditingkatkan,” katanya.

Hal senada juga dilontarkan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABBSI, Alamsyah Wijaya.

“Inti persoalan adalah bahwa Sandra merasa tidak diperhatikan oleh KONI Provinsi Sumbar. Sementara KONI Provinsi Sumbar mengatakan persyaratan mendapatkan anggaran persiapan menuju Kejurnas dari KONI Sumbar harus ada usulan dari Pengprov PABBSI Sumbar. Dan itu memang aturannya,” katanya.

Terkait masalah Kejurnas di Medan, kata Alamsyah, biaya persiapan atlit memang menjadi tanggungan KONI Provinsi atas usulan Pengprov PABBSI. “Soal biaya persiapan dan keberangkatan setiap atlit Sumbar yang terpilih ke Kejurnas memang menjadi tanggungan KONI Provinsi Sumbar. Tetapi, perlu dicatat bahwa Sandra telah mendapatkan tunjangan uang makan dari Pengprov PABBSI Sumbar sebesar Rp 2,5 juta sebulan,” katanya.

Pada saat Kejuaraan Angkat Berat Asia di Bandung, Mei lalu, kata Alamsyah, Sandra yang mendapat medali emas kelas 52kg putri memang mengikuti seleksi dengan biaya patungan Sandra dan pelatihnya. Namun, saat tampil di Kejuaraan Asia seluruh biaya ditanggung penuh PB PABBSI.

“Saat seleksi memang mereka biaya sendiri. Tetapi, saat tampil di Kejuaraan Asia, PB PABBSI menanggung tiket pp dan uang sakunya,” katanya lagi.


(mcy/din)



Source by [author_name]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar