Rabu, 31 Mei 2017

Ramadan, Pelatnas Wushu Jalan Terus

Ramadan, Pelatnas Wushu Jalan Terus




Jakarta – Tim wushu Indonesia terus menggenjot fisik jelang SEA Games 2017. Walau bulan puasa, program latihan terus berjalan namun dengan porsi yang dikurangi.

LIndswell Kwok bersama sembilan pewushu taolu (seni) berlatih di Gedung PP Itkon Senayan, pada Rabu (31/5/2017) petang. Mereka didampingi pelatih strenght and conditioning Kelana Sukma dari Satuan Pelaksana Program Indonesia emas (Satlak Prima).

“Latihan ini masuk fase latihan power di mana tujuannya untuk mendukung kemampuan teknik saat bertanding,”kata Kelana di sela-sela latihan.

“Jadi ada lempar, pukul dan tanding. Saya sengaja mencari bentuk latihan yang fungtional training. Jadi latihan-latihan yang fungsinya menunjang ke teknik karena latihan dasarnya sudah diberikan sebelumnya. Volumenya pun sedikit dikurangi karena ada beberapa atlet yang berpuasa. Jadi dari biasanya 100 persen menjadi 50 persen,” lanjut dia.

Seperti yang terpantau detikSport, sebelum mereka difokuskan ke latihan power, para atlet wushu diminta untuk melakukan pemanasan lebih dulu dengan bermain sepakbola di lapangan Kemenpora selama sekitar 15 menit.

Dari sana, mereka digiring ke ruangan gym untuk ditempa fisiknya. Ada empat macam jenis latihan yang diberikan Kelana. Salah satunya melakukan angkat besi dibarengi lompatan kecil 10 kali, kemudian melempar bola, dan lompat ke balok kemudian mendarat dengan menggunakan jurus.

Dari 10 atlet wushu disiplin taolu, hanya Lindswell Kwok, Thalia Lovita, dan Juwita yang tidak terlalu diforsir latihannya. Mereka masih dalam pemulihan cedera. Lindswell pemulihan cedera lutut, sementara Juwita cedera engkel.

Ramadan, Pelatnas Wushu Jalan TerusFoto: Mercy Raya/detikSport

“Kebetulan hari ini latihan fisiknya sore, karena tadi pagi sudah latihan teknik di GOR Simprug Pertamina, Jakarta. Untuk yang pemulihan cedera kami punya tim khusus dan dipegang oleh Dr. Andi dari Satlak Prima. Dan memang untuk beberapa gerakan tidak kami berikan, tapi kalau dinilai mau tetap dijalankan,” katanya.

“Karena sebenarnya dari teknik mereka sudah mampu juara, nah ini bagaimana meningkatkan kemampuannya. Sebab, ketika bersaing dengan Asia dan Asia Tenggara maka levelnya harus ditingkatkan.”

Kelana menambahkan, dalam waktu yang menyisakan sekitar 2,5 bulan program untuk streng and conditioning akan terus berjalan. Bahkan pihaknya akan terus mengawal sampai ke pertandingan. Dari pemanassan, maintenance, juga sampai recovery di pertandingan SEA Games, bahkan Asian Games 2018.

“Jadi kami menempel dengan cabornya. Tidak seperti dulu yang ditinggal, yang akhirnya semua yang sudah dibangun hilang begitu saja. Kebetulan saya hanya pegang wushu saja. Karena kita sudah mulai setiap cabor yang punya prediksi medali, kami taruh satu pelatih streng and conditioning untuk kawal dari awal sampai akhir,” ujarnya.

Sementara itu, Lindswell mengaku sudah lebih banyak melakukan latihan daripada bulan-bulan sebelumnya. “Sekarang kondisinya sudah mulai latihan sedikit-sedikit, jadi sudah mulai persiapan pertandingan. Kalau kemarin kan hanya treatment dan therapy saja sama jaga kondisi. Nah, kalau sekarang sudah enak latihannya,” ujar dia.



(mcy/fem)



Source by [author_name]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar