Jakarta – Jelang SEA Games 2017 atlet wushu taolu (seni) Achmad Hulaefi terus menggenjot latihan. Puasa tak menghalanginya untuk memeras keringat.
Hulaefi adalah satu dari tiga atlet wushu yang menjalani ibadah puasa meski tengah menjalani program latihan bersama atlet wushu pelatnas SEA Games 2017 di Gedung PP ITKON Senayan, Jakarta. Dia tetap menjalani latihan fisik yang diberikan pelatih strenght and conditioning Kelana Sukma, pada Rabu (31/5) sore tadi.
Seperti yang terpantau detikSport, Hulaefi tetap semangat meski keringat sudah mengucur dari tubuhnya. Padahal dia dalam kondisi tengah menjalani ibadah puasa. Tapi dia tetap menjalani arahan pelatih, seperti bermain bola, angkat besi, hingga melempar bola karet dan berlari.
“Alhamdullilah sampai hari ini saya masih puasa,” kata Hulaefi di sela-sela latihannya.
Menjalani latihan di masa bulan ramadan sebenarnya bukan kali ini saja dia lakukan. Pada persiapan multievent sebelumnya dia juga melakukan hal yang sama. Karenanya, dia biasanya mengakali cairan tubuh yang sudah terkuras dengan mengubah pola gizi yang dia asup.
“Dengan puasa tentu nutrisi di dalam tubuh pasti berkurang apalagi latihan sehari dua kali. Cuma jangan dibawa lemas dan terlalu banyak tidur karena tidak bagus juga dampaknya kepada latihan. Jadi anggap saja seperti aktivitas normal biasanya,” katanya.
“Tapi paling saya menggantinya dengan menggunakan suplemen alami seperti buah dan madu. Jadi saat buka minum madu, kemudian sahur juga sama. Selain itu, menu makanannyaa kalau bisa ditambah protein dan seratnya dengan buah supaya pencernaan lebih bagus,” tambahnya.
Beruntunganya Hulaefi, pelatihnya, cukup membantu untuk mengawasi program latihan yang diberikan. Dia bilang, program latihan tetap dilakukan seperti biasa pagi dan sore dengan menu latihan fisik dan teknik. Hanya memang volumenya sedikit dikurangi.
“Jadi kalau saya merasa tidak kuat ya sebenarnya tinggal bilang ke pelatih dan biasanya dizinkan. Jadi tidak ada alasan lah untuk tidak puasa karena semua bisa disesuaikan,” ujarnya.
Di SEA Games 2017, pria berusia 28 tahun ini, akan turun di tiga nomor disiplin taolu, yaitu nomor golok, toya (tongkat), dan tangan kosong. Dari ketiganya, tuan rumah mengabungkan dua nomor menjadi satu yakni golok dan toya. Sehingga perolehan medali pun jadi semakin tipis hanya dua medali emas.
“Itu sengaja digabung oleh tuan rumah karena mereka tidak kuat di nomor golok dan toyanya. Jadi dua nomor digabung untuk perebutkan satu medali. Kalau waktu SEA Games di Singapura kan saya dapat tiga tuh, tangan kosong, tongkat, dan golok. Ya, walu begitu target saya tetap emas lah,” kata Hualefi.
“Pesaing terberat saat ini tidak jauh beda yaitu dengan Vietnam. Kalau tuan rumah sendiri masih belum kuat karena mereka sekarang banyak menurunkan juniornya,” ucap dia.
(mcy/fem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar