Mugello – Jorge Lorenzo meyakini bahwa ia dan Ducati terpisahkan dari Yamaha dan Honda di puncak MotoGP akibat adanya satu atau dua titik lemah besar.
Tahun ini Lorenzo bergabung dengan Ducati, menyudahi periode sembilan musim bersama Yamaha yang sudah melahirkan tiga gelar juara dunia kelas primer buatnya.
Di tim barunya, rider Spanyol tersebut mendapati tantangan yang ada tidaklah kecil dengan dirinya kini harus rela berada di posisi delapan dengan 38 poin, terpaut 47 poin dari Maverick Vinales sebagai pemuncak klasemen.
“Sulit, secara umum sangat sulit,” kata Lorenzo kepada Autosport, ketika ditanya bagaimana ia menilai kemajuan dan hasilnya sejauh ini.
“Tapi saya tidak menyerah, saya menjaga mentalitas yang tepat, mendorong kemajuan tim. Tim sudah bekerja dengan luar biasa keras, mereka tahu apa yang saya butuhkan dan kami pun mendapatkannya. Saya makin terbiasa dengan motornya, saya terus bermain-main dengan motornya; kami cuma perlu memoles satu atau dua aspek besar agar bisa ikut bersaing dengan para rider teratas.
“Kami mengubah kemungkinan tergantung pada sirkuitnya, tapi secara umum kami butuh sesuatu agar bisa lebih kompetitif sepanjang balapan penuh,” tuturnya.
Dalam balapan terakhir sebelum ini, di Le Mans, Lorenzo berhasil finis keenam setelah start dari posisi 16. Itu terjadi setelah ia meraih podium pertamanya dengan Ducati lewat finis ketiga di Jerez.
“Untuk saat ini saya cuma bisa mengadaptasikan gaya berkendara sampai maksimal dengan motor yang kami punya,” ucapnya.
“Ketika kami sudah mencoba sesuatu yang baru, itu bisa memperbaiki satu atau dua kelemahan besar kami, setelah itu barulah kami juga bisa meningkatkan performa motor (secara spesifik) buat saya dan Dovi.
“Sebelum itu terjadi, saya masih bisa mengadaptasikan gaya berkendara semaksimal mungkin agar bisa mengerahkan performa terbaik dari motor yang kami miliki,” sebutnya.
(krs/din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar