Selasa, 30 Mei 2017

Renovasi Venue di GBK Molor, Test Event Asian Games 2018 Diundur

Renovasi Venue di GBK Molor, Test Event Asian Games 2018 Diundur






Jakarta – Test event Asian Games mundur sampai awal tahun 2018. Sebab, renovasi venue pertandingan di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta molor.

Keputusan itu diumumkan usai rapat kerja antara Panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dengan Dewan Pengarah Asian Games di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/5/2017). Rapat itu dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono, Ketua KOI Erik Thohir, serta PLT Deputi IV Bidang Olahraga Kemenpora Wasington.

Basuki memprediksi renovasi zona 1 dan zona 2 GBK selesai pada 30 Desember 2017. Lapangan hoki dan lapangan tenis rencananya paling awal selesai renovasinya, yakni 10 Juni. Stadion utama selesai pada 8 Oktober, fasilitas latihan 20 Desember, stadion akuatik 8 Oktober, Istora Senayan 8 November, serta stadion madya, hall basket, dan lapangan sofbol bisbol selesai pada 31 Desember.

Test event digunakan untuk menguji kesiapan venue dan fasilitas pendukung saat Asian Games 2018 nanti. Termasuk, IT, penerangan, dan penitia penyelenggara sekaligus.

“Jadi kaitannya dengan ratas dengan dewan pengarah kemarin bahwa ada laporan dari infrastruktur sehingga test event dilaksanakan awal Januari,” kata Sekjen INASGOC Eris Herryanto saat dihubungi wartawan Selasa (30/5/2017).

“Untuk menyepelenggarakan test evet kami berkoordinasi dengan penyelenggara, kesiapan infrastruktur, dan kesiapan atlet. Kalau itu semua ada ya kami selenggarakan.

Mundurnya jadwal test event itu otomatis akan berpengaruh dengan persiapan Asian Games yang dihelat pada bulan Agustus. Namun, Eris optimitis tak akan timbul masalah dari perubahan jadwal itu.

“Kalau mundur ya buat kami tidak masalah baik test event maupun hari H-nya. Kalau mundur atau apa kami menyesuaikan saja. Penyelenggaraan kan bisa dilaksanakan jika atlet ada dan venue ada,” ujar dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto mengatakan akan berkoordinasi dengan Badminton World Federation (BWF) terkait mundurnya jadwal test event. Sebab ada beberapa kalender BWF yang tidak bisa diganti.

“Hari ini kami baru rapat dan saya belum ada laporan lebih lanjut. Selain itu, kami juga sudah memproyeksikan delapan negara yang akan diundang. Tentunya idealnya negara kuat seperti China, Korea, Malaysia, Jepang, India, Thailand, Vietnam, Filipina, dan kami berharap pemain top-topnya yang turun,” ujarnya.

“Karena test event itu diselenggarakan dengan tujuan dua hal, pertama untuk melihat kemampuan organisasi, kemudian bagaimana lapangan itu dipakai. Tentu ada feedback negara pesertanya yang sudah terkenal,” tambahnya.



(mcy/fem)



Source by [author_name]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar