Jumat, 26 Mei 2017

Oke di ISG, Angkat Besi Masih Punya PR Jelang ke SEA Games

Oke di ISG, Angkat Besi Masih Punya PR Jelang ke SEA Games






Jakarta – Hasil di Islamic Solidarity Games (ISG) dengan mempersembahkan tiga medali emas dan empat medali perak belum membuat pelatih angkat besi puas. Power masih menjadi pekerjaan rumah mereka jelang SEA Games 2017 di Malaysia nanti.

Pada SEA Games 19-30 Agustus 2017, angkat besi Indonesia akan turun di lima kelas putra, yaitu 62 kg, 85 kg, 69 kg, 77kg, dan 56 kg. Sementara untuk putri tidak akan dipertandingkan tuan rumah, lantaran dari Malaysia tidak ada atletnya.

PB PABBSI sendiri berharap dua medali emas bisa direbut di multievent negara-negara Asia Tenggara tersebut. Dari jumlah itu, Indonesia masih berhitung terkait potensi medali emasnya. Sebab, sejauh ini yang baru kelihatan potensi medali emasnya yaitu di kelas 62kg.

“Emas ada. Tapi mungkin jumlahnya yang masih berhitung. Dari lima kelas kami harap ada tiga atau dua emas yang bisa direbut,” kata Pelatih angkat besi Dirdja Wihardja ketika ditemui di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/5/2017).

Ya, meski hasil di ISG awal Mei kemarin menjanjikan dengan meraih tiga medali emas dan empat medali perak, toh ternyata tidak bisa menjadi patokan lifter di Asia Tenggara.

“Untuk di SEA Games ini, kekuatan kita (Indonesia) memang hanya ada di kelas bawah. Nah, negara-negara seperti Vietnam dan Thailand itu juga bagus di kelas bawah jadi kami harus lebih kerja keras. Sejauh ini pun problemnya powernya yang harus ditingkatkan jadi penunjang latihan dasarnya harus ditingkatkan lagi,” katanya.

Hal lainnya yang menjadi kendala adalah terbatasnya lifter yang bisa mengikuti pertandingan di setiap kelasnya. Menurut technical handbook Malaysia, satu kelas hanya boleh mengirimkan satu atlet saja. Padahal, di kelas-kelas tertentu yang menjadi andalan Indonesia seperti 69 kg dan 56 kg, Indonesia punya lebih dari satu lifter.

“Ya, kita harus benar-benar memilih yang paling terbaik. Makanya, satu bulan sebelum keberangkatan kami berencana untuk membuat seleksi internal untuk memilih yang terbaik,” ujarnya.

Menyoal total angkatan, Indonesia juga harus bersaing di kelas-kelas tertentu yang menjadi kekuatan dari negara lain. Di kelas 56 kg misalnya, lifter Indonesia setidaknya harus mencapai total angkatan lebih dari 270 kg.

“Kemarin di ISG Surahmat Wijoyo di kelas 56kg total angkatannya 261 kg (116 snatch dan 145 kg clean and jerk). Jadi untuk bisa dapat emas harus bisa lebih dari itu. Sekitar 275 kg dan 278 kg karena Vietnam dan Thailand kekuatannya di sana,” ujarnya.

“Untuk kelas 62 kg, kami tinggal maintenance. Sedangkan kelas 69 kg, Malaysia dan Thailand akan menjadi pesaing berat Indonesia. Jadi untuk meraih emas, ya fifty-fifty,” lanjutnya.


(mcy/din)



Source by [author_name]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar