Jakarta – Valentino Rossi sekali lagi kehilangan sahabat terbaiknya di lintasan balap. Setelah Marco Simoncelli, kini giliran Nicky Hayden pergi meninggalkannya.
Hayden meninggal di rumah sakit Maurizio Bufalini, Cesena, Italia, Senin (22/5/2017). Dia tutup usia di umur 35 tahun, setelah sempat kritis akibat ditabrak mobil pekan lalu.
Kepergian Hayden jelas akan membuat Rossi terpukul. Maklum, The Doctor punya banyak kenangan bersama pebalap Amerika Serikat itu.
Beberapa hari lalu, Rossi sempat curhat di Facebook untuk meluapkan kesedihannya atas apa yang menimpa Hayden. Seolah ingin flashback, pebalap Italia menceritakan bagaimana awalnya dia berteman dengan Hayden.
“Nicky adalah salah satu teman terbaik yang pernah saya miliki di paddock. Kami adalah rekan satu tim di Honda di tahun debutnya 2003 lalu, pengalaman Eropa pertamanya. Musim itu berakhir dengan gelar untuk saya dan podium pertamanya di Phillip Island. Beberapa tahun kemudian, kami sama-sama berjuang memperebutkan gelar juara 2006 sampai balapan terakhir dan pada akhirnya, tidak beruntung bagi saya, dia yang jadi juara dunia MotoGP. Setelah balapan, kami berjabat tangan dan dia memelukku,” kenang Rossi di akun Facebook Valentino Rossi VR46 Official.
“Setelahnya, kami kembali jadi rekan satu saat menjalani masa-masa sulit di Ducati, di mana kami sempat bersitegang, tapi hanya saat sedang berjuang memperebutkan posisi lima besar. Nicky juga sering datang ke ranch (trek pribadi Rossi) dan selalu menyenangkan melihatnya bisa mempelajari beberapa kesulitan bersama-sama, dia juga pebalap tercepat di dirt track sebelum pindah ke aspal, dia memenangkan balapan yang penting di Amerika, Peoria TT,”
Setelah belasan tahun mengenal Nicky, Rossi mengaku momen kebersamaannya yang paling istimewa terjadi dua tahun lalu. Pada 2015, saat Rossi kalah bersaing dengan Jorge Lorenzo dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP, Hayden jadi salah satu pebalap yang menyemangati Rossi dengan jabat tangan.
Rossi mengaku kalau momen itu adalah momen terbaiknya bersama Hayden. Hayden yang saat itu mengakhiri kariernya di MotoGP untuk kembali berpacu di Superbike, dinilai memberi kesan positif.
“Tapi memori terbaik bersamanya adalah ketika dia datang setelah balapan yang kurang beruntung di Valencia 2015. Bagi dia itu adalah balapan terakhirnya MotoGP dan saya kalah dalam kejuaraan dunia. Dukungannya dari balik visor helm adalah salah satu hal positif yang saya miliki hari itu. Ayo Nicky, kami semua bersamamu,” demikian akhir curhat Rossi.
Tapi takdir berkehendak lain. Rossi lagi-lagi kehilangan sahabat baiknya di lintasan balap setelah Hayden berpulang malam tadi.
Kepergian ‘Si Bocah Kentucky’ membuat Rossi memperlihatkan tanda-tanda kesedihan berat lantaran belum ada aktivitas di media sosialnya, di saat semua atlet sudah memberi ucapan bela sungkawa.
(cas/rin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar