Gold Coast – Kekalahan telak dari India membuat Indonesia wajib menang telak atas Denmark untuk membuka kans lolos. Meski sulit, Indonesia mesti positive thinking.
Bermain di Carrara Indoor Stadium, Gold Coast, Australia, Selasa (23/5/2017), Indonesia inferior di hadapan India dalam laga Grup 1D. Hanya satu nomor yang bisa dimenangi sehingga harus menyerah dengan skor telak 1-4.
Tim Merah Putih langsung tertinggal 0-2 setelah kalah di nomor ganda campuran dan tunggal putra. Tontowi Ahmad/Gloria Emanuelle dan Jonatan Christie berturut-turut tumbang.
Asa sempat hadir usai Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi menang di nomor ganda putra. Namun di tunggal dan ganda putri, kekalahan kembali diderita Indonesia.
“Penampilan anak-anak hari ini memang ada yang kurang maksimal, tetapi ada juga yang memang sudah memberikan yang terbaik. Tetapi itu memang hasil yang kami bisa dapatkan,” ujar manajer tim Sudirman Susy Susanti di Badmintonindonesia.org.
“Karena dari kekuatan juga, kami sebelumnya hanya unggul di ganda putra saja. Kami memang berharap dari ganda campuran dan ganda putri bisa menyumbang angka, tetapi tidak memenuhi harapan
“Di ganda campuran juga sangat disayangkan. Di poin-poin kritis tidak bisa mengambil kesempatan, dari sektor tunggal memang sudah bisa diprediksikan. Dilihat dari kekuatan juga memang India lebih unggul,” tambahnya.
Kekalahan atas India membuat Indonesia jadi juru kunci di bawah Denmark [1] dan India [2]. Pada Rabu (24/5/2017), Indonesia akan menghadapi laga hidup-mati Denmark dan mesti menang besar untuk menjaga peluang lolos.
Denmark jelas tidak mudah. Saat melawan India saja, tim dari Eropa ini menang mudah dengan skor 4-1.
“Dengan kekalahan ini, tentunya kami mau tidak mau memang harus menang lawan Denmark. Dan kami harus menang telak, tetapi besok masih ada pertandingan.
“Kami harus tetap positive thinking, berusaha. Untuk kedepannya, kansnya memang berat. Tetapi sekali lagi, pertandingan belum dimulai. Kami akan tetap berusaha semaksimal mungkin,” lanjut Susy.
(rin/cas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar