Jakarta – Gelombang duka mengalir menyusul kabar meninggalnya Nicky Hayden. Hal itu tak lepas dari reputasinya sebagai sosok baik nan ramah, yang selalu punya waktu buat orang lain.
Hayden mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Bufalini, Cesena, Senin (22/5/2017) waktu setempat, lima hari setelah ditabrak mobil ketika sedang bersepeda.
Kematian rider WSBK, yang pernah juara dunia MotoGP 2006, itu membuat dunia balap berduka. Ucapan duka pun mengalir buat Kentucky Kid.
Marc Marquez:
Destrozado tras la noticia. Nunca te olvidaremos! / I’m shattered after the news. We will never forget you! #DEPNickyHayden #RIPNickyHayden http://pic.twitter.com/qF5wNnFM6o
— Marc Márquez (@marcmarquez93) May 22, 2017
Casey Stoner:
Thankful for the time that I was privileged to know you! #RIPNickyHayden #Legend Pray for his family during this time We’ll miss you mate! http://pic.twitter.com/oV40J7ykTE
— Casey Stoner (@Official_CS27) May 22, 2017
Jorge Lorenzo:
So sad. I can’t believe how life can be so cruel. All my condolence to Nicky’s family and friends. #RIPNickyHayden http://pic.twitter.com/CQYg6v8FxT
— Jorge Lorenzo (@lorenzo99) May 22, 2017
Dani Pedrosa:
Always in my heart, champ. RIP Nicky. #69 http://pic.twitter.com/ML35Qm7f1g
— Dani Pedrosa (@26_DaniPedrosa) May 22, 2017
[Baca juga: Kenangan Terbaik Rossi bersama Hayden]
Sebagai rider, pencapaian terbaik Hayden adalah menjuarai MotoGP 2006 di tengah-tengah dominasi Valentino Rossi. Ada yang menilai Hayden saat itu amat beruntung, tapi ada pula berargumen bahwa ia pantas juara karena sedemikian konsisten musim tersebut.
Pun demikian, orang-orang di sekelilingnya tampak sepakat mengenai pribadi Hayden yang sangat positif, baik hati, dan ramah. Mereka menyebut itu semua sudah tergambar dari senyum lebar yang biasa menghiasi wajah Hayden. Dan jangan lupakan pula dedikasi dan profesionalisme mendiang Hayden, yang memang datang dari keluarga pebalap.
“Ia sosok pertama di sirkuit ketika lampu hijau menyala dan sosok terakhir yang kembali ke garasi,” kata James Toseland, mantan rider WSBK dan MotoGP, dalam wawancara dengan BBC Radio 5 Live.
“Dedikasi, profesionalismenya, ia dikenal di paddock sebagai pebalap paling baik yang pernah ada di dunia balap grand prix. Dan sudah pasti itu merupakan faktanya. Ia selalu punya waktu untuk orang lain, bahkan ketika ia jadi juara dunia di Honda tahun 2006, ia tak pernah berubah.
“Saya pernah mendapat kehormatan balapan lawan dirinya selama beberapa tahun. Seorang panutan untuk semua bocah yang ingin jadi seorang pebalap motor. Ia bangun setiap harinya agar bisa lebih baik dari dirinya sendiri. Ia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk jadi juara dunia dan sudah berhasil melakukannya.
“Jika ada sedikit hal yang bisa menenangkan dalam berita duka ini adalah bahwa ia meninggalkan banyak respek terhadap dirinya, dan saya pikir kalau kita mampu melakukan itu maka kita sudah mencapai hal besar dalam hidup,” sebutnya.
(krs/raw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar