Jakarta – Timnas taekwondo putri ternyata pernah bosan dalam berlatih. Namun, mereka berupaya keras untuk tetap bertahan dan berlatih keras.
Timnas taekwondo harus melahap latihan tiga kali sehari, dari Senin sampai Sabtu di GOR POPKI Persahabatan Korea-Indonesia, Cibubur, jakarta Timur. Dengan porsi latihan itu, bukan jaminan medali emas ada di tangan.
Biasanya sih mereka kalah dari atlet Korea Selatan, sebagai asal olahraga taekwondo tersebut. Tak jarang kekalahan demi kekalahan membaut mental para atlet turun. Tapi dalam prosesnya mereka bisa bangkit dan terus berlatih.
begitulah pengakuan Mitiara, Defia Rosmaniar, Ruhil, dan Dhean Titania Fazrin dalam Live Chat dengan detikSport yang tayang, Jumat (21/7/2017).
“Yang paling menjadi tantangan itu karena teknik harus meningkat tiap hari dan harus melawan diri-sendiri. Ya, malesnya dan bosan,” kata Mutiara.
“Nah, untuk untuk meningkat itu susah banget. Dalam artinya, untuk tekniknya harus semakin bagus. Kadang-kadang kan mikir, kok masih stuck saja, kadang-kadang kan muncul malas.”
“Di dunia taekwondo itu hampir semua bagus. Aku lihat Dhean saja sudah latihan keras banget, tapi ternyata masih susah menang atas Korea. Itu jadi tantangan, untuk bisa tidak boleh bosan dalam berlatih, bagaimana caranya?” ucap Mutiara yang diamini oleh empat atlet taekwondo lainnya.
(fem/din)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar