Selasa, 25 Juli 2017

Kapan Istilah Dana Talangan Pelatnas Tak Muncul Lagi, Pak Menpora?

Kapan Istilah Dana Talangan Pelatnas Tak Muncul Lagi, Pak Menpora?






Jakarta – Persiapan akuatik jelang SEA Games 2017 di Malaysia serba terbatas. Sejauh ini mereka mengatasinya dengan dana talangan.

Tiga pekan menjelang perhelatan SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, cabang-cabang olahraga proyeksi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) masih berjibaku untuk persoalan non teknis. Cabang akuatik adalah satu di antara 37 cabang olahraga yang mengalaminya.

Padahal akuatik mempersiapkan empat cabang untuk dibawa ke Malaysia, yaitu polo air putra, polo air putri, renang, loncat indah, dan renang indah. Namun, dari semuanya hampir belum ada satu pun yang menerima peralatan latihan dan tanding.

Untuk memenuhinya, seperti yang sudah-sudah, PRSI harus merogoh kocek sendiri untuk menyediakan peralatan latihan dan perlombaan. Para pengurus cabang olahraga biasanya menyebutnya dana talangan.

“Untuk sementara kami masih swadaya, jadi PRSI masih terus melakukan dukungan secara finansial untuk peralatan ini. Jadi, sampai saat ini belum ada peralatan yang turun dari pemerintah. Tapi, kami tetap mendukung dan membantu lah (untuk memenuhi itu),” kata Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga PRSI, Wisnu Wardhana, kepada detikSport, Selasa (25/7/2017).

“Untuk peralatan latihan polo air sudah mendapatkan izin dan pekan ini katanya mau turun (peralatannya). Artinya, masih dalam pengiriman. Sementara, untuk renang belum ada. (Untuk) loncat indah, mungkin beberapa sudah dapat tapi belum semua sedangkan renang indah belum ada,” dia menuturkan lagi.

Tidak hanya soal peralatan latih dan tanding, untuk pengajuan uji coba cabor-cabornya saja, PRSI masih harus melalui proses birokrasi yang rumit. Teranyar, keberangkatan uji coba renang ke Kejuaraan Dunia di Budapest, Hungaria, yang berlangsung 23-30 Juli, akhirnya menggunakan dana talangan PB PRSI.

Begitu pula dengan cabor loncat indah yang hingga kini masih menunggu dana dari Satlak Prima untuk training camp di China pada akhir Juli ini.

“Sebenarnya sudah di-approve oleh Satlak Prima, tetapi setelah itu kan ada beberapa tahapan lagi. Nah, tahapan itu yang kadang-kadang menjadi kendala. Salak Prima saya rasa mendukung tetapi birokrasinya yang harus diperbaiki,” ujarnya.

“Sebenarnya kami berharap birokrasi pencairan permintaan dana untuk perlengkapan, try out, akomodasi, bisa dipermudah. Kami yakin kok kalau semua pihak ingin bekerjasama dengan baik dan harusnya ada solusinya.”

“Buktinya, kalau memang sudah berjalan bertahun-tahun kenapa terjadi lagi. Kami khawatir jelang Asian Games akan kejadian yang sama padahal kita tuan rumah. Mudah-mudahan kami berharap pihak-pihak berwenang bisa lebih legowo,” katanya. Atlet-atlet ini akan berjuang untuk Merah Putih ya didukung deh, jangan banyak birokrasi yang meribetkan. Dipermudah saja. toh uangnya buat atlet, bukan untuk apa-apa,” ujar dia.



(mcy/fem)



Source by [author_name]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar