Selasa, 25 Juli 2017

Ini Penjelasan Kemenpora Soal Dana Pelatnas yang Kerap Tersendat

Ini Penjelasan Kemenpora Soal Dana Pelatnas yang Kerap Tersendat






Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menampik adanya keterlambatan peralatan latihan dan tanding cabang olahraga. Saat ini, pengiriman peralatan masih dalam proses.

Berbagai persoalan mewarnai persiapan Indonesia menuju SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Cabang olahraga (cabor) yang berlatih di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) harus mencari tempat baru. Soal yang ini sudah tertangani, karena bagaimanapun tim nasional butuh tempat latihan.

Setelah itu, muncul masalah klasik yang sama seperti pelaksanaan oemusatan latihan nasional (pelatnas) yang sudah-sudah, usang saku kurang lancar. Biaya try out tersendat.

Atletik, karate, dan cabaor akuatik mengeluhkan persoalan serupa. padahal target tak berubah. Pengurus besar cabor pun kembali melakukan praktik lawas: menggunakan dana talangan.

[Baca Juga: Kapan Istilah Dana Talangan Pelatnas Tak Muncul Lagi, Pak Menpora?]

Kemenpora memastikan kalau pendanaan untuk peralatan latih tanding tak mengalami kendala. Peralatan dikirimkan kepada pengurus cabor mulai pekan ini.

“Untuk peralatan latih dan tanding intinya pada 21 Juli lalu kami sudah mendapat laporan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satlak Prima bahwa beberapa cabang sudah dibagikan,” kata Sekretaris Menpora Gatot S. Dewa Broto di Senayan, Selasa (22/7/2017).

“Kemudian yang lainnya akan segera diberikan pekan ini kepada cabor. Jadi, tidak ada alasan PPK Prima itu mengarang bilang akan (dikirimkan). Semua sudah ada jadwalnya. Jika itu perlu kami akan minta Prima untuk memaparkan sekaligus sosialisasi ke cabor,” jelas Gatot.

Dari data yang diterima 24 Juli 2017, dilaporkan bahwa ada sepuluh cabor yang telah menerima perlatan latih dan tanding. Cabor itu adalah layar, sepak takraw, muaythai, angkat besi, karate, tinju, atletik, boling, anggar, dan wushu.

Sementara, cabor yang peralatannya baru dikirim pekan depan tercatat ada enam cabang. Keenam cabor itu adalah biliar, tenis, polo air, kriket, menembak, dan rugby 7 putra. Untuk bulutangkis, peralatan dalam tahap pengiriman.

Adapun peralatan yang masih dalam proses pembelian adalah voli indoor putra dan putri, futsal putri, serta hoki indoor putra dan putri. Untuk pentaque peralatan latih dan tandingnya baru sampai ke Indonesia hari ini. Begitu juga dengan ski air yang baru dalam pengiriman ke tanah air.

Sementara itu, cabor lain masih ada yang dalam tahap diskusi dengan PPK adalah senam, loncat indah, dan thriatlon.

Cabor lainnya juga masih ada yang menunggu sebagian perlatannya karena setengahnya sudah dikirimkan Satlak Prima, seperti panahan, balap sepeda, taekwondo, dan anggar. Cabang golf dan renang tidak ada keterangan, sementara untuk judo harusnya sudah diterima Senin (24/7) kemarin.

Nah, untuk urusan uji coba, Gatot menjamin tak ada lagi ganjalan. Meskipun, dia mengakui, komunikasi sempat tersendat antara Kemenpora dengan Satlak Prima pada Mei.

“Prinsipnya sudah clear dan yang jelas saat mereka ke luar negeri surat ke Prima harus terkonfirmasi dulu dan bila ada kekurangan maka Prima harus proaktif ke cabor,” kata Gatot.

“Begitu pula untuk cabor harus bisa jemput bola dan paham. Misalnya, sudah dapat surat rekomendasi dari Sekretaris Negara (jangan juga) langsung bilang mana dong uangnya? Kan itu butuh proses juga. Jadi, kami meminta kepada keuangan, PPK Prima, bendahara, untuk semuanya ikut aktif,” katanya.

“Proses ini pun (sejatinya) lebih mudah ketimbang sebelumnya. Meski kami akui pada Mei lalu sempat ada komunikasi kami dengan Prima yang tidak rapi. Tapi semua sudah dibereskan saya minta semua aktif,” ucapnya.



(mcy/fem)



Source by [author_name]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar