Jakarta – Perhelatan Jakarta International 10K dalam dua tahun terakhir dianggap sukses besar. Maka ada usulan lomba lari itu kembali digelar di Monas.
Berlangsung di Rasuna Epicentrum, Kuningan, Minggu (23/7/2017), event lari Jakarta International 10K sukses digelar. Sebanyak 15 ribu peserta dalam dan luar negeri hadir dalam event dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta ke-490 ini.
Pelari Kenya menjadi peserta yang mendominasi gelar juara baik di kategori open putra maupun putri. Kennedy Lilan berjaya di kategori putra sementara kategori putri jadi milik Penina Jepkoec Kigem.
Sementara kategori nasional juara bertahan Agus Prayogo masih menjadi yang tercepat di lintasan 10 K. Dia mencatatkan waktu 32 menit dan kategori nasional putri, Odekta Vina Naibaho, juara baru yang berhasil mengalahkan para pesaingnya usai finis tercepat dengan waktu 37 menit tiga detik.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga Dinas Pendidikan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Ondang Gufron menyambut baik suksesnya event tersebut. Hanya ada beberapa catatan darinya, baik kritikan maupun masukan.
“Semakin hari animonya semakin meningkat apalagi melihat keseriusan pelari sekarang. Kalau sebelumnya selalu ada pengerahan massa untuk hadir dalam event, tapi sekarang dengan berbayar pun pesertanya lebih banyak dan sungguh-sungguh ingin finish,” kata Ondang usai acara.
“Selain itu, ajang kali ini tidak hanya menggulirkan kategori 10K dan 5K tapi kemudian ada family run. Tentu ini sekaligus menumbuhkan kecintaan olahraga dari lingkungan yang terdekat,” lanjutnya.
Ondang juga mengapresiasi Milo karena terus berkomitmen untuk mensponsori gelar ini. Baginya, ini menguntungkan karena tidak lagi membebani APBD seperti penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya.
“Sejak 2004 hingga 2015 event ini dibiayai APBD DKI. Tapi 2010 kerjasama dengan Milo. Nah, tahun 2016 dan 2017 kolaborasi ini kami lepas ke swasta. Tentu ini menjadi keuntungan bagi olahraga DKI di mana pemerintah saat ini sifatnya hanya sebagai stimulan saja,” paparnya.
“Saya berharap tidak hanya 10K saja, tapi event cabang-cabang lain banyak yang bisa melibatkan swasta. Terus terang dengan banyaknya cabor Pemda punya keterbatasan anggaran. Makanya kami ingin ada kerjasama lebih dengan swasta.”
Di luar itu, Ondang juga menyebut ada keinginan dari panitia penyelenggara untuk bisa mengembalikan event lari ini ke Monas. Untuk diketahui, ini menjadi tahun kedua event Jakarta International 10K digelar di Kuningan seiring larangan menggelar acara komersial di Monas.
“Ya, ada usulan untuk dikembalikan ke Monas tahun depan. Tapi semua kan ada tata aturannya. Usulan ini akan kami sampaikan ke tingkat pimpinan untuk diambil keputusannya,” tuntasnya.
(mcy/mrp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar