Jakarta – Atlet jalan cepat 20 kilometer Hendro sudah siap tempur menuju SEA Games 2017 Malaysia. Dia menargetkan untuk mempertahankan medali emas.
Hendro menjadi salah satu atlet yang dipersiapkan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menuju SEA Games 2017. Dia sudah tampil dalam tiga kali gelaran SEA Games dan selalu menyumbang medali. hendro bahkan sukses meraih emas dari dua SEA Games terakhir. Satu SEA games lainnya diselesaikan dengan meraih perak.
Menuju SEA Games tahun ini, Hendro berharap bisa mempertahankan medali emas dan memperbaiki catatan waktunya. Waktu terbaik Hendro satu jam 27,24 detik.
“Saya akan tetap berjuang untuk mempertahankan yang ada. Kemarin medali emas, tahun ini saya ingin memperbaiki catatan waktu yang didapat dua tahun lalu,” kata Hendro kepada detikSport, Selasa (8/8/2017).
Sepanjang dua tahun terakhir, Hendro telah banyak melakukan perbaikan diri. Dia membukukan waktu satu jam 34,23 detik di SEA Games 2015 Singapura, kemudian di PON 2016 Jawa Barat catatan waktunya semakin baik satu jam 28,35 detik. hendro kemudian berhasil memecahkan rekor atas namanya dengan waktu satu jam 27,24 detik di Kejuaraan Asia 2016 di Jepang.
Namun, hendro mengalami sedikit masalah menjelang SEA Games 2017ini. Hendro belum melakukan uji coba, baik pengajuan dari PB PASI maupun Satlak Prima. Selepas PON dia hanya melakukan perbaikan teknik di Spanyol, itu pun dengan swadaya.
“Pesaing saya dari Malaysia dan Vietnam. Mereka waktu di Kejuaraan Asia 1 jam 27, 52 detik dan atlet Vietnam 1 jam 23,31 detik. Makanya kemarin saya berangkat ke Spanyol untuk memperbaiki teknik untuk SEA Games,” kata dia.
“Kebetulan teman saya berlatih adalah atlet Spanyol Miguel Lopez peraih medali emas dalam kejuraan dunia atletik di Beijing 2015. Di sana saya berlatih sekaligus menjalani pendidikan Strata 2 (S2) di salah satu universitas di Spanyol jurusan manajemen sport. Saya baru kembali ke tanah air sekitar satu bulan yang lalu,” ungkapnya.
“Semua biaya saya sendiri. Prima tidak ada untuk membantu kebetulan saya juga sudah minta Kemenpora tapi belum ada bantuannya. Saya sudah mengajukan, tapi kalau dari KONI Jawa Barat, Kabupaten Bogor itu tidak ada. Jadi murni dana sendiri, sempat jual mobil saja,” ujar dia.
“Dari PASI juga tidak ada perhatian, tidak ada dana beasiswa atau apapun. Saya sudah minta tapi dari sana tidak direalisasikan,” tambahnya.
“Selama di sana saya latihan dan ada lomba lokal juga dan kebetulan saya ikut beberapa kali tapi belum dapat peak perfomance, di sana hanya perbaiki teknik saja supaya di sana tidak ada massalah sama sekali di Malaysia nanti,” tutur dia.
(mcy/fem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar