Jakarta – Renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) diprediksi rampung pada awal Oktober. Asalkan, tiga proses akhir bisa berjalan lancar.
Renovasi SUGBK melampaui perkiraan. Dari rencana awal 78 persen pada bulan Agustus ini, perbaikan sudah mencapai menjadi 82,29 persen.
Project Manager PT Adhi Karya, Wikrama Wardana, optimistis renovasi SUGBK selesai pada 8 Oktober. Hanya saja dia mewaspadai potensi kendala tahap akhir.
“Target (renovasi) SUGBK sampai 8 Oktober 2017, relatif dua bulan lagi. Tapi, kami ada kendala-kendala seperti sidang Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG), lalu masalah ring 2, serta penyambungan listrik dari PLN,” kata Wikrama kepada detikSport, Rabu (9/8/2017).
“Jika tidak ada kendala itu bisa selesai sesuai rencana, tetapi karena tiga hal itu kemungkinan baru sempurna akhir Desember,” imbuh dia.
Sidang TABG, terkait SUGBK sebagai bangunan heritage, sudah dilakukan. Sementara untuk pemasangan ring 2, berkaitan dengan sistem keamanan stadion, pengembang masih perlu membahas lebih lanjut agar sesuai dengan rencana ideal.
Selain itu, penyambungan listrik masih menunggu respons PLN. Sebab, kebutuhan lampu untuk penerangan SUGBK mencapai 8.000 kilowatt.
“Artinya, tiga kendala itu kami harus mengajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk kemudian Irjen yang memutuskan. Tapi kami sudah mulai konsultasi dan sejauh ini positif,” ujarnya.
Di luar tiga kendala itu, Wikra menyebutkan, pihaknya juga sudah mulai menyempurnakan pekerjaan yang mereka lakukan seperti pemasangan kursi di tribun penonton, hingga pekerjaan detail-detail lainnya.
“Ya, kami bekerja sudah full out, untuk pekerjaan struktur 24 jam, pekerjaan arsitek minimum sampai pukul 10.00 malam, pekerja kami saat ini pun sudah mencapai 1.200 orang. Sementara peaknya akan terjadi akhir September di mana kami menambah 100 pekerja lagi. Setelah itu, ada penurunan pekerja karena tinggal penyempurnaan dan minta dibantu sama PLN juga seperti apa. Kalau sekarang listrik yang kami gunakan hanya untuk kerja,” tambahnya.
Agar SUGBK Ramah Difabel
Namun kendala lain juga muncul lantaran pekerjaan yang dilakukan belum termasuk untuk pengadaan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Wikra menyebut penyediaan fasilitas difabel merupakan bawaan baru dan belum ada kontrak. Sehingga, fokusnya saat ini hanya Asian Games dan sebagian kecil untuk Asian Para Games.
“Akhir Desember itu belum untuk pekerjaan difabel karena itu bawaan baru. Belum dikontrak dan ada tender. Tapi sebelumnya memang dari kapasitas 80 ribu dihitung 200 kuota untuk difabel. Tapi yang diminta kan 1.000 karenanya kami sebagai kontraktor menyarankan ada multiplex yang sifatnya temporer pada saat acara dibuat itu, tapi itu masuk ke paket berikutnya. Bukan sekarang,” ungkap dia.
(mcy/fem)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar